1. Takaran Air yang Tidak Tepat

Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah menambahkan air tidak sesuai takaran. Banyak orang berpikir semakin encer adukan, semakin mudah diaplikasikan. Padahal, mortar yang terlalu encer justru membuat daya rekat menurun dan permukaan cepat retak. Sebaliknya, jika terlalu kental, mortar jadi sulit diratakan dan tidak menempel sempurna.

Cara Mengatasinya:
Gunakan takaran air sesuai petunjuk di kemasan mortar. Misalnya pada Grametindo Mortar, rasio air sudah dihitung agar menghasilkan adukan pas — tidak terlalu encer dan tidak terlalu kaku. Dengan cara ini, daya rekat dan kekuatan mortar tetap optimal.

2. Pengadukan yang Tidak Merata

Mortar yang tidak tercampur sempurna akan menggumpal dan menghasilkan tekstur tidak rata. Akibatnya, kualitas rekatnya berbeda-beda di setiap bagian, dan bisa menyebabkan retak rambut di kemudian hari.

Cara Mengatasinya:
Gunakan alat pengaduk atau mixer mortar untuk memastikan hasil adukan benar-benar merata. Hindari mencampur secara asal dengan sekop atau tangan kosong. Campuran yang homogen akan menghasilkan dinding yang lebih kuat dan presisi.

3. Aplikasi di Permukaan Kering

Kesalahan berikutnya adalah mengaplikasikan mortar langsung di permukaan kering, baik pada bata ringan maupun dinding lama. Permukaan yang terlalu kering akan menyerap air dari mortar terlalu cepat, membuat adukan kehilangan kelembapan sebelum sempat menempel sempurna.

Cara Mengatasinya:
Basahi permukaan dinding atau bata ringan terlebih dahulu dengan air secukupnya sebelum aplikasi. Langkah sederhana ini membuat mortar menempel kuat dan mengurangi risiko retak.

4. Mengabaikan Waktu Pakai Mortar

Setiap mortar instan memiliki waktu pakai terbatas (pot life) setelah dicampur air. Jika dibiarkan terlalu lama, mortar akan mulai mengeras dan tidak bisa digunakan lagi. Namun, banyak tukang membuat adukan dalam jumlah besar sekaligus dan tetap memakainya meski sudah tidak layak.

Cara Mengatasinya:
Campur mortar secukupnya sesuai kebutuhan dan gunakan segera setelah diaduk. Jangan biarkan adukan lebih dari waktu yang direkomendasikan. Hal ini akan menjaga kualitas rekat dan hasil akhir tetap maksimal.

5. Menggunakan Mortar Tidak Sesuai Fungsi

Banyak orang masih menggunakan satu jenis mortar untuk semua pekerjaan, padahal setiap jenis mortar memiliki fungsi dan formula berbeda. Misalnya, mortar pasangan bata tidak cocok untuk pekerjaan acian atau pemasangan keramik.

Cara Mengatasinya:
Gunakan mortar sesuai peruntukannya:

• Mortar pasangan bata ringan → untuk merekatkan bata AAC/CLC.

• Mortar plester → untuk melapisi dan meratakan permukaan.

• Mortar acian → untuk hasil finishing yang halus dan rapi.

• Mortar perekat keramik → untuk pemasangan lantai dan dinding keramik.

Dengan menggunakan Grametindo Mortar, Anda bisa memilih jenis mortar sesuai kebutuhan karena tersedia berbagai varian untuk setiap tahap pekerjaan konstruksi.