Semen Konvensional vs GM Mortar: Mana yang Lebih Tepat untuk Pemasangan Bata Ringan?

Perekat bata ringan menjadi faktor krusial dalam menentukan kekuatan, kerapian, dan ketahanan dinding bangunan. Seiring berkembangnya teknologi konstruksi, pilihan material tidak lagi terbatas pada semen konvensional. Kini, mortar instan seperti GM Mortar hadir sebagai solusi modern yang diklaim lebih praktis dan efisien. Lalu, mana yang sebenarnya lebih tepat digunakan untuk pemasangan bata ringan? Mari kita bahas secara menyeluruh.

Mengenal Semen Konvensional

Semen konvensional adalah material bangunan yang umum digunakan sejak lama. Biasanya dicampur secara manual dengan pasir dan air untuk menghasilkan adukan perekat.

Kelebihan semen konvensional:

  • Mudah ditemukan di pasaran

  • Harga relatif lebih murah per sak

  • Fleksibel untuk berbagai aplikasi konstruksi

Kekurangannya:

  • Komposisi campuran sering tidak konsisten

  • Daya rekat ke bata ringan kurang optimal

  • Konsumsi material lebih boros

  • Potensi retak lebih besar jika campuran tidak tepat

Dalam aplikasi bata ringan, penggunaan semen biasa sering menimbulkan masalah seperti sambungan terlalu tebal dan dinding kurang presisi.

Apa Itu GM Mortar?

GM Mortar merupakan mortar instan siap pakai yang diformulasikan khusus untuk pekerjaan konstruksi tertentu, termasuk pemasangan bata ringan. Produk ini dibuat dengan komposisi semen, agregat halus terpilih, dan bahan aditif berkualitas.

Keunggulan GM Mortar:

  • Daya rekat kuat dan stabil

  • Aplikasi lebih tipis dan rapi

  • Konsistensi kualitas terjamin

  • Proses pengerjaan lebih cepat

  • Mengurangi risiko keretakan dinding

Dengan karakteristik tersebut, GM Mortar dirancang agar sesuai dengan struktur dan pori bata ringan yang berbeda dari bata merah konvensional.

Perbandingan Langsung: Semen Konvensional vs GM Mortar

  1. Daya Rekat
    Pada bata ringan, GM Mortar memiliki performa lebih unggul karena formulanya memang dirancang sebagai perekat bata ringan. Semen konvensional cenderung kurang menempel sempurna.
  2. Ketebalan Spesi
    GM Mortar diaplikasikan dengan ketebalan ±2–3 mm, sedangkan semen biasa bisa mencapai 10–15 mm. Spesi tipis membuat dinding lebih presisi dan kuat.
  3. Efisiensi Material
    Penggunaan GM Mortar lebih hemat karena kebutuhan per meter persegi lebih sedikit dibanding campuran semen dan pasir.
  4. Kecepatan Pekerjaan
    Pekerjaan pasangan bata ringan menggunakan GM Mortar bisa selesai lebih cepat karena tidak perlu mengatur komposisi campuran.
  5. Kualitas Hasil Akhir
    Dinding terlihat lebih rapi, lurus, dan minim retak saat menggunakan produk mortar instan berkualitas.

Mana yang Lebih Tepat untuk Bata Ringan?

Jika tujuan Anda adalah mendapatkan hasil pasangan yang kuat, rapi, dan tahan lama, maka penggunaan mortar instan jelas lebih direkomendasikan. GM Mortar menawarkan solusi praktis dengan kualitas yang konsisten, sehingga sangat cocok dijadikan perekat bata ringan pada proyek rumah tinggal maupun bangunan skala besar.

Semen konvensional masih dapat digunakan, namun lebih berisiko jika diaplikasikan pada material modern seperti bata ringan yang membutuhkan karakter perekat khusus.

Pemilihan material perekat sangat memengaruhi kualitas konstruksi. Untuk pemasangan bata ringan, GM Mortar terbukti lebih unggul dibanding semen konvensional dari segi daya rekat, efisiensi, dan hasil akhir. Meski harga per sak mungkin terlihat lebih tinggi, secara keseluruhan biaya dan kualitas pekerjaan justru lebih optimal.